Analisis Solusi Keberlanjutan 2025: ESG, ISO 14001, dan ISO 50001 untuk Perusahaan Indonesia

posted in: Article | 0

Analisis Solusi Keberlanjutan 2025: ESG, ISO 14001, dan ISO 50001 untuk Perusahaan Indonesia

Di tengah dinamika perubahan iklim dan tuntutan pasar yang kian ketat, konsep keberlanjutan tak lagi sekadar tren, melainkan sebuah keharusan fundamental bagi setiap organisasi. Di Indonesia, komitmen terhadap Net Zero Emissions 2060 dan adopsi standar pelaporan global seperti IFRS S1/S2 yang akan datang, menuntut perusahaan untuk tidak hanya berbicara tentang ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola), tetapi benar-benar mengimplementasikannya dalam operasional sehari-hari.

Lantas, bagaimana perusahaan Anda bisa memenuhi ekspektasi ini dengan efektif dan kredibel? Di sinilah peran standar global seperti ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) dan ISO 50001 (Sistem Manajemen Energi) menjadi sangat krusial. 

Kedua standar ini bukan hanya sekadar sertifikasi, melainkan fondasi kokoh yang membantu organisasi membangun sistem manajemen yang teruji, mengurangi jejak karbon, dan pada akhirnya, meningkatkan reputasi serta kinerja keberlanjutan di mata investor dan pemangku kepentingan. Mari kita telaah lebih jauh.

 

Lanskap ESG Global dan Indonesia Terkini: Tekanan yang Kian Meningkat

Saat ini, kita menyaksikan gelombang tekanan yang tak terelakkan dari berbagai pihak—mulai dari investor, regulator, hingga konsumen—terkait kinerja dan pelaporan ESG. Secara global, standar pelaporan terus berevolusi, dan Indonesia tak ketinggalan dalam upaya penyelarasan ini. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK 51/2017 telah menjadi landasan awal, mendorong perusahaan publik dan lembaga keuangan untuk menyusun Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan dan Laporan Keberlanjutan. Fokusnya adalah dampak internal bisnis terhadap lingkungan eksternal atau pendekatan ‘dari dalam ke luar’.

Namun, pergeseran paradigma sedang terjadi. Indonesia berencana mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) S1 dan S2 pada tahun 2027. Standar ini mengusung pendekatan ‘dari luar ke dalam’, yang berarti perusahaan harus menilai bagaimana risiko keberlanjutan eksternal—seperti perubahan iklim, kelangkaan sumber daya, atau gejolak sosial—dapat memengaruhi kinerja keuangan dan strategi bisnis mereka. Penerapan IFRS S1 dan S2 ini akan memperluas cakupan dan kedalaman pelaporan keberlanjutan, menuntut data yang lebih komprehensif dan terverifikasi. 

Inilah mengapa Juni 2025 menjadi momen krusial untuk mengingatkan bahwa memiliki sistem manajemen yang kredibel adalah kunci, terutama di tengah potensi adopsi dini.

Selain itu, sejalan dengan upaya penyelarasan kerangka kerja nasional dengan standar global, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan OJK terus berupaya meningkatkan pelaporan keberlanjutan. 

Pada November 2023, IAI membentuk Dewan Penasihat Standar Keberlanjutan (DPSK) dan Dewan Standar Keberlanjutan (DSK) untuk menetapkan standar pengungkapan keberlanjutan nasional. DSK menerbitkan dua Draf Eksposur (ED) Pernyataan Standar Pengungkapan Berkelanjutan (PSPK) terkait standar pengungkapan keberlanjutan, yaitu PSPK 1 dan PSPK 2, yang diadopsi dari IFRS S1 dan S2. 

Kedua PSPK ini diharapkan mulai berlaku pada 1 Januari 2027, dengan penerapan lebih awal diizinkan. Upaya ini menunjukkan pendekatan proaktif Indonesia dalam mengembangkan standar pelaporan keberlanjutan yang komprehensif.

 

Baca juga : Manfaat Keuangan dan Non-Keuangan dari ISO 50001

 

ISO 14001: Fondasi Sistem Manajemen Lingkungan yang Sistematis

Di sinilah ISO 14001 berperan. Standar ini adalah kerangka kerja Sistem Manajemen Lingkungan (EMS) yang diakui secara internasional, dirancang untuk membantu organisasi mengelola dan mengurangi dampak ekologis mereka secara proaktif. Dengan menerapkan ISO 14001, perusahaan dapat:

  • Pastikan Kepatuhan Regulasi: Di tengah kompleksitas peraturan lingkungan di Indonesia, ISO 14001 membantu perusahaan menavigasi aturan tersebut dengan percaya diri, mengurangi risiko denda dan sanksi hukum. Sistem ini memastikan Anda memiliki proses untuk mengidentifikasi, memantau, dan mematuhi semua persyaratan hukum terkait lingkungan.
  • Minimalkan Jejak Operasional: ISO 14001 mendorong implementasi langkah-langkah proaktif untuk mengurangi limbah, melestarikan sumber daya, dan menurunkan emisi. Ini berarti organisasi akan secara sistematis mencari cara untuk mengoptimalkan penggunaan bahan baku, air, dan energi, serta mengelola limbah dengan lebih bertanggung jawab.
  • Membangun Kepercayaan Pemangku Kepentingan: Dengan sertifikasi ISO 14001, perusahaan secara jelas menunjukkan komitmennya terhadap pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab. Hal ini penting untuk memenuhi harapan konsumen yang semakin sadar lingkungan dan investor yang mempertimbangkan faktor ESG dalam keputusan mereka.

Sertifikasi ini adalah bukti nyata bahwa perusahaan Anda tidak hanya peduli, tetapi juga memiliki sistem yang terstruktur untuk mengelola dampak lingkungannya.

 

Baca juga : Mengurangi Polusi Udara dengan ISO 14001: Manajemen Lingkungan yang Berfokus pada Udara

 

ISO 50001: Memimpin dalam Efisiensi dan Dekarbonisasi Energi

Selain dampak lingkungan secara umum, manajemen energi yang efisien adalah pilar utama keberlanjutan. ISO 50001 menyediakan kerangka kerja Sistem Manajemen Energi (EnMS) yang diakui secara global, memberdayakan organisasi untuk:

  • Meningkatkan Efisiensi Energi: ISO 50001 membantu organisasi mengidentifikasi peluang penghematan energi, mengoptimalkan penggunaan energi, dan pada akhirnya, menurunkan biaya operasional. Dengan memantau dan menganalisis konsumsi energi, perusahaan dapat membuat keputusan berbasis data untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan profitabilitas.
  • Mendukung Tujuan Dekarbonisasi: Penggunaan energi yang efisien secara langsung berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca. Dengan menyelaraskan penggunaan energi dengan strategi aksi iklim, ISO 50001 membantu perusahaan memenuhi target dekarbonisasi mereka, sejalan dengan komitmen Net Zero Emissions 2060 Indonesia.
  • Meningkatkan Ketahanan Bisnis: Di tengah volatilitas pasar energi dan tekanan regulasi, efisiensi energi yang ditingkatkan oleh ISO 50001 dapat meningkatkan ketahanan operasional. Perusahaan menjadi lebih adaptif terhadap perubahan harga energi dan dapat memastikan keselarasan dengan komitmen keberlanjutan global.

Sertifikasi ISO 50001 menjadi sinyal kuat bagi pasar bahwa perusahaan Anda serius dalam mengelola energi dan berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.

 

Baca juga : Penerapan ISO 50001 untuk Mencapai Efisiensi Energi Tinggi pada Gedung Bertingkat

 

Sertifikasi ISO dan Peningkatan Skor ESG: Data Terukur untuk Kepercayaan Investor

Meraih sertifikasi ISO 14001 dan ISO 50001 bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga langkah strategis yang memberikan manfaat nyata. Ini adalah alat yang ampuh untuk menyediakan data yang terukur dan terverifikasi yang esensial untuk pelaporan ESG yang akurat dan kredibel.

Manfaatnya meliputi:

  • Pengurangan Biaya Operasional: Dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan energi, perusahaan dapat melihat penurunan signifikan pada biaya operasional dan pengelolaan limbah.
  • Kemajuan Menuju Nol Emisi: Kedua standar ini mendorong efisiensi sumber daya dan pengelolaan kinerja lingkungan dan energi secara sistematis, membantu perusahaan mencapai target pengurangan karbon mereka.
  • Reputasi Merek yang Ditingkatkan: Perusahaan yang tersertifikasi ISO 14001 dan ISO 50001 memposisikan diri sebagai pemimpin dalam keberlanjutan. Ini sangat beresonansi dengan konsumen yang sadar lingkungan, mitra bisnis, dan calon karyawan.
  • Pengambilan Keputusan Berbasis Data: Sistem manajemen yang kuat memungkinkan pemantauan, pelaporan, dan evaluasi kinerja yang lebih efektif, menghasilkan perbaikan berkelanjutan berdasarkan data yang akurat.

Sertifikasi ini juga dapat secara signifikan mengurangi kerentanan ESG Anda dan meningkatkan skor keberlanjutan Anda pada skema peringkat global seperti DJSI, MSCI ESG, ISS ESG, Sustainalytics, dan EcoVadis. Ini adalah nilai tambah yang tak ternilai bagi investor yang semakin mengintegrasikan faktor ESG dalam analisis investasi mereka.

 

Baca juga :    Tren Sertifikasi ISO yang Harus Anda Ketahui di 2025

 

Contoh Studi Kasus: Membuktikan Komitmen Keberlanjutan di Indonesia

Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret, mari kita lihat bagaimana perusahaan-perusahaan di Indonesia telah berhasil menerapkan ISO 14001 dan ISO 50001, serta dampak positif yang mereka rasakan:

1. PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Cilacap

PT KPI Unit Cilacap telah mendapatkan sertifikasi ISO 14001, ISO 9001, dan ISO 50001. Implementasi ISO 50001 di kompleks RFCC mereka sejak tahun 2021 menunjukkan komitmen kuat terhadap manajemen energi. 

Mereka melaporkan bahwa penerapan ISO 50001 telah menjadi alat fundamental untuk meninjau kinerja perusahaan dan meningkatkan sistem manajemen energi secara lebih sistematis.

Dampak Nyata:

  • Peningkatan Indeks Intensitas Energi (EII): PT KPI Unit Cilacap berhasil meningkatkan EII secara signifikan sebagai hasil dari program energi yang diterapkan secara berkelanjutan, sesuai dengan ISO 50001. Hal ini menempatkan mereka sebagai Kilang Terbaik di Indonesia dalam Reducing Energy Intensity Index (EII).
  • Optimalisasi Proses: Implementasi Advanced Process Control di area utilitas juga berkontribusi, menjadikan mereka Kilang terbaik kedua di Indonesia dalam penerapan optimasi boiler dan tungku pembakaran.
  • Penghematan Biaya dan Konservasi Energi: Penerapan ISO 50001 di RFCC telah membawa dampak signifikan pada konservasi energi dan penghematan biaya, yang mendorong PT KPI Unit Cilacap untuk mereplikasi ISO 50001 di pabrik-pabrik lain di masa depan.

 

2. CHANGSHIN INC. Indonesia Factory

CHANGSHIN INC. Indonesia Factory, sebagai perusahaan manufaktur alas kaki olahraga pertama yang tersertifikasi ISO 50001 di Indonesia, menunjukkan konsistensi dalam menjaga keberlanjutan energi dan lingkungan. Mereka telah mendedikasikan diri untuk menerapkan Sistem Manajemen Energi (EnMS) sejak 2012 dan menerima sertifikasi ISO 50001:2011 pada 2017, kemudian bermigrasi ke ISO 50001:2018 pada 2022.

Dampak Nyata:

  • Peningkatan Efisiensi Energi: Selama tiga tahun, CHANGSHIN INC. Indonesia Factory berhasil mencapai peningkatan efisiensi energi sebesar 13%.
  • Pengurangan Emisi GRK: Sebagai hasilnya, emisi Gas Rumah Kaca (GRK) mereka telah berkurang sebesar 7.565 TonCO2e.
  • Manajemen Air yang Berkelanjutan: Mereka juga mempertahankan fasilitas Pengolahan Air Limbah (WWTP) yang terkelola dengan baik, memungkinkan penggunaan kembali air dalam proses produksi dan non-produksi. Selain itu, mereka mengumpulkan air hujan dari atap pabrik untuk diolah dan digunakan oleh karyawan.

Studi kasus dari PT KPI Unit Cilacap dan CHANGSHIN INC. Indonesia Factory ini menunjukkan bahwa dengan komitmen dan penerapan sistem yang terstruktur melalui ISO 14001 dan ISO 50001, perusahaan di Indonesia dapat mencapai efisiensi operasional yang signifikan, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan nilai mereka di mata pemangku kepentingan global. Ini bukan hanya tentang memenuhi standar, tetapi tentang transformasi nyata menuju operasi yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.

 

Baca juga : Mengapa ISO 50001 Penting dalam Meningkatkan Efisiensi Energi dan Keberlanjutan Perusahaan

 

Sinergi dan Tantangan Implementasi: Membangun Sistem Terpadu

Keberhasilan implementasi ISO 14001 dan ISO 50001 tidak hanya berdiri sendiri. Keduanya dapat bersinergi dengan sistem manajemen lain, seperti ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu), ISO 45001 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja), atau bahkan ISO 27001 (Sistem Manajemen Keamanan Informasi). Konsep Sistem Manajemen Terpadu (IMS), yang difasilitasi oleh High-Level Structure (HLS) dalam standar ISO modern, memungkinkan organisasi untuk mengelola kepatuhan secara lebih efisien. IMS mengurangi duplikasi dokumentasi dan proses, memungkinkan audit yang lebih efisien, serta memberikan pandangan holistik terhadap kinerja organisasi. Ini sangat relevan dengan tren standardisasi global yang terus mencari efisiensi operasional dan pendekatan holistik terhadap manajemen risiko.

Namun, implementasi standar-standar ini, terutama bagi UMKM, bisa menjadi tantangan. Resistensi terhadap perubahan, kompleksitas awal, dan keterbatasan sumber daya seringkali menjadi hambatan. Solusinya mungkin terletak pada:

  • Dukungan Pemerintah dan Lembaga: Program insentif, subsidi, atau bantuan teknis dari pemerintah atau lembaga terkait dapat meringankan beban UMKM.
  • Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas: Memberikan pelatihan yang memadai bagi karyawan dan manajemen tentang persyaratan standar serta manfaatnya.
  • Pendekatan Bertahap: Memulai dengan lingkup kecil dan memperluasnya seiring waktu, daripada mencoba menerapkan semuanya sekaligus.
  • Pemanfaatan Teknologi: Penggunaan perangkat lunak manajemen ESG atau sistem pelaporan yang terintegrasi dapat menyederhanakan proses dan pemantauan, serta mendukung pengelolaan IMS secara lebih efektif.

Penting bagi seluruh organisasi, dari korporasi besar hingga UMKM, untuk memahami bahwa investasi dalam sistem manajemen ini adalah investasi jangka panjang untuk keberlanjutan dan ketahanan bisnis.

 

Baca juga : Apa itu Sistem Manajemen Terpadu ?

 

Kesimpulan

Di penghujung tahun 2025, satu hal yang pasti: tuntutan terhadap kinerja dan pelaporan ESG akan terus meningkat. Baik itu melalui adopsi standar IFRS S1/S2 yang akan datang, tekanan dari investor global, maupun kesadaran konsumen yang kian tinggi, perusahaan di Indonesia harus siap. 

ISO 14001 dan ISO 50001 adalah lebih dari sekadar sertifikasi; keduanya adalah alat strategis yang tak ternilai untuk membangun sistem manajemen yang kokoh, mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan efisiensi energi, dan pada akhirnya, memperkuat posisi Anda di pasar yang semakin berorientasi pada keberlanjutan.

Menerapkan standar ini bukan hanya tentang mematuhi regulasi, tetapi juga tentang menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan, masyarakat, dan planet. Ini adalah jalan menuju masa depan bisnis yang lebih efisien, bertanggung jawab, dan menguntungkan. Mari jadikan langkah ini sebagai prioritas, demi bisnis yang tangguh dan bumi yang lestari.

 

Rate this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *