7 Menit Membaca
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mencatat ada ribuan karyawan yang meninggal karena kecelakaan atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan setiap hari. Hal ini turut memberi pengaruh pada penurunan performa perusahaan karena kehilangan sumber daya manusia (SDM).
Bagaimanapun, kinerja karyawan yang baik pada perusahaan merupakan target dan harapan bagi manajemen serta para pemilik perusahaan. Dari kinerja ini akan membuahkan output positif sebagaimana yang sudah direncanakan. Bagi karyawan, kinerja ini biasanya berhubungan erat atau berkorelasi positif dengan kompensasi atau imbalan yang didapat  serta benefit atau manfaat non tunai yang diberikan oleh perusahaan.
Untuk memastikan keselamatan karyawan perusahaan perlu memberikan program perlindungan atau proteksi kepada karyawan. Secara langsung atau tidak langsung akan menimbulkan rasa aman terutama bagi para pekerja dan juga kepada keluarganya.
Mencegah dan mengendalikan masalah ini, maka perusahaan bisa menerapkan ISO 45001:2018 manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Bagaimana sistem ini bekerja menjaga keselamatan karyawan? Berikut penjelasannya:
Apa itu ISO 45001?
Sebelum mengetahui bagaimana ISO 45001 menjaga keselamatan karyawan, maka perlu diketahui terlebih dahulu apa itu ISO 45001.
ISO 45001 adalah standar Internasional yang menentukan persyaratan untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan panduan penggunaannya. Sistem ini bertujuan untuk memungkinkan sebuah organisasi memperbaiki kinerja K3 secara proaktif dalam mencegah cedera dan kesehatan buruk.
ISO 45001 manajemen kesehatan dan keselamatan kerja membantu organisasi dari semua ukuran dan industri untuk mengembangkan lingkungan kerja yang lebih aman bagi semua karyawan. Penerapan standar ini bertujuan mengurangi cedera, kematian, dan penyakit di tempat kerja melalui sistem dan proses manajemen keselamatan yang kuat.
ISO 45001 dimaksudkan untuk diterapkan pada organisasi manapun terlepas dari ukuran, jenis dan sifatnya. Semua persyaratannya dimaksudkan untuk diintegrasikan ke dalam proses manajemen organisasi sendiri.
ISO 45001 memungkinkan sebuah organisasi, melalui sistem manajemen K3, untuk mengintegrasikan aspek kesehatan dan keselamatan lainnya, seperti kesehatan pekerja / kesejahteraan; Namun, perlu dicatat bahwa sebuah organisasi dapat diminta oleh persyaratan hukum yang berlaku untuk menangani masalah tersebut.
Pentingnya Rasa Aman Dalam Bekerja
Saat karyawan merasa aman dengan pekerjaannya, maka kepercayaan diri mereka akan meningkat pada tingkat yang kuat. Hal ini akan memotivasi mereka untuk lebih antusias dan fokus pada pekerjaan. Karyawan yang fokus pada pekerjaan dengan semangat dan gairah yang super tinggi, pasti mampu mengatasi kinerja kinerja perusahaannya dengan cara-cara profesional. Oleh karena itu, di saat pertumbuhan ekonomi sedang turun, Anda harus menjamin masa depan karyawan tanpa membuat mereka ketakutan di PHK.
Saat yang paling tepat memberi contoh loyalitas kepada karyawan, adalah saat pertumbuhan usaha sedang menurun. Biasanya perusahaan sering menuntut loyalitas kepada karyawan, tapi begitu krisis muncul perusahaan sendiri sering tidak loyal pada karyawannya, sehingga karyawan harus meninggalkan perusahaan yang telah berjuang, hanya karena krisis ekonomi dan perlunya perusahaan melakukan efisiensi untuk tetap bertahan.
Tim manajemen yang cerdas pasti tahu hal ini, sehingga saat ekonomi menurun manajemen akan menggunakan waktu luang untuk melatih kembali semangat, kepercayaan diri, dan pikiran positif dari para karyawan, agar mereka mampu menjawab tantangan krisis yang ada.
Manajemen tidak akan membahas balik alasan krisis dengan memPHK para karyawan terbaiknya, tapi akan mengajak semua karyawan untuk menghadapi situasi pasar yang sedang lesu.
Mengeluarkan uang untuk membangkitkan rasa percaya diri, semangat, dan gairah kerja, bisa disebut langkah untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Rasa percaya diri akan membuat karyawan merasa aman dengan pekerjaan. Semangat dan gairah kerja karyawan akan menjadi obat kuat yang mampu mengatasi pertumbuhan kinerja perusahaan.
Saat karyawan merasa diperhatikan masa depannya oleh perusahaan, maka secara langsung karyawan akan memiliki rasa terima kasih kepada perusahaannya. Selanjutnya, karyawan pasti berjuang keras, fokus dan berkonsentrasi, untuk menghasilkan produk dan jasa berkualitas tinggi dengan pelayanan pelanggan berkualitas sempurna. Tindakan tersebut akan membantu meningkatkan pendapatan perusahaan.
Mungkin saat usaha sedang lesu hal paling mudah adalah memPHK karyawan, agar perusahaan dapat mengurangi beban operasional. Sementara perlambatan pertumbuhan usaha biasanya hanya sebuah siklus jangka pendek, yang pasti akan berakhir dengan pertumbuhan usaha yang lebih tinggi.
Saat pertumbuhan usaha menjadi lebih tinggi perusahaan harus merekrut karyawan lagi. Hal ini sangat menguras biaya, waktu, serta tidak mudah untuk menemukan karyawan andal yang berpengalaman.
Pada akhirnya, mungkin lebih baik melatih, merawat dan menjaga karyawan-karyawan berkualitas yang ada saat ini, untuk menjadi lebih bijak, lebih setia, dan lebih cinta kepada perusahaan dalam bingkai profesionalisme yang lebih tinggi.
Cara ISO 45001 Menjaga Keselamatan Karyawan di Tempat Kerja
Berikut ini merupakan tiga cara bagaimana standar ISO 45001 ini dapat meningkatkan keselamatan karyawan di tempat kerja, yaitu:
- Proaktif Mengidentifikasi dan Mengatasi Bahaya di Tempat Kerja
Melalui model Plan-Do-Check-Act, Anda akan dapat mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja dan menciptakan proses yang tegas untuk meminimalkan risiko cedera, penyakit, dan kematian di dalam atau di luar lokasi.
Standar ISO 45001 mengambil pendekatan berbasis risiko untuk kesehatan dan keselamatan tempat kerja, yaitu Anda dapat mengidentifikasi dan mengatasi potensi risiko sebelum kecelakaan terjadi.
Proses ini sendiri menawarkan berbagai manfaat untuk bisnis Anda:
- Rasa saling percaya antara majikan dan karyawan.
- Tempat kerja yang lebih aman dan bahagia.
- Reputasi positif dengan pihak ketiga (meningkatkan prospek tender potensial).
- Premi asuransi yang lebih rendah.
- Perputaran karyawan yang berkurang.
Pikirkan kerangka Plan-Do-Check-Act sebagai “sistem peringatan dini” Anda untuk potensi risiko, sehingga Anda dapat mencegah kecelakaan daripada bereaksi saat kecelakaan sudah terjadi.
Baca juga :
- Meminimalkan Risiko dengan Analisis dan Peningkatan Berkelanjutan
Identifikasi risiko dan peluang K3 adalah langkah pertama dalam proses. Langkah selanjutnya adalah menganalisis dampak terkait untuk mengidentifikasi dan mengambil tindakan yang tepat untuk meminimalkan risiko, menghilangkan bahaya atau memperbaiki kesenjangan dalam sistem.
ISO 45001, seperti semua standar ISO, adalah tentang analisis dan peningkatan berkelanjutan. Mengatasi tahap âpemeriksaanâ dan âtindakanâ dari model Plan-Do-Check-Act selanjutnya dapat meminimalkan risiko dan membuat tempat kerja menjadi ruang yang lebih aman dan efisien.
Berikut adalah beberapa pertanyaan potensial yang dapat Anda dan tim Anda pertimbangkan selama tahap tinjauan atau analisis:
- Apakah ada tantangan tak terduga dalam bisnis baru-baru ini?
- Apakah ada anggota tim kami yang melaporkan tantangan atau kecelakaan di dalam atau di luar lokasi?
- Pernahkah kita menggunakan mesin baru yang bisa berbahaya?
- Apakah anggota tim kami cukup terlatih untuk menggunakan mesin ini dengan aman?
- Apakah kami telah mengerjakan situs baru atau menantang baru-baru ini?
Pertimbangkan juga untuk meninjau sistem dan proses K3 Anda secara berkala setiap tiga bulan, dua kali setahun atau setiap tahun. Tindakan ini akan membantu menjaga peningkatan proses dan keselamatan di tempat kerja.
- Menetapkan Proses Tentang Cara Mengurangi Risiko Cedera dan PenyakitÂ
Seiring dengan peningkatan sistem dan proses K3, anggota tim Anda akan memerlukan pelatihan tambahan untuk mencapai tujuan. Pelatihan ini tidak hanya akan meningkatkan keahlian tim Anda, tetapi pengetahuan mereka yang baru dan lebih baik akan memungkinkan mereka bekerja lebih aman di dalam dan di luar lokasi perusahaan.
Berkat proses dan pelatihan yang ditingkatkan, anggota tim akan merasa lebih percaya diri dalam peran masing-masing, lebih memperhatikan praktik terbaik dan bertanggung jawab atas keselamatan mereka sendiri, serta keselamatan rekan kerja mereka.
Leave a Reply