FMEA Dalam Mengidentifikasi Mengatasi Kegagalan

posted in: Article | 0

Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

 

Berbicara tentang alat pencegahan sebelum kejadian, maka sudah pasti jawabannya adalah FMEA (Failure Mode Effect Analysis). FMEA merupakan salah satu Core Tools Analysis untuk melakukan analisa sebelum kejadian, berbeda dengan Corrective Action yang melakukan analisa setelah kejadian. Oleh karena itu, FMEA harus dilakukan pada tahap perencanaan. FMEA harus sudah selesai sebelum design produk di release untuk produksi (Design FMEA) atau sebelum proses produksi masal dimulai (Proses FMEA).

FMEA dikatakan berhasil, jika tim FMEA berhasil dalam mengidentifikasi semua potensi kegagalan dan melakukan tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi risiko dari kegagalan tersebut. Namun banyak tim FMEA yang menerapkan FMEA baru sebatas kelengkapan dokumen. Sehingga FMEA belum berfungsi secara optimal, penyebabnya adalah cara memahami FMEA yang terfokus pada definisi dan cara mengisi kolom pada FMEA.

Berikut kendala dalam penerapan FMEA (Failure Mode Effect Analysis) yang sering terjadi :

  • Tim FMEA tidak memahami tuntutan produk secara utuh, misalnya fungsi produk.
  • Tidak detail dalam melakukan analisa penyebab masalah, misalnya human error, salah setting dll.
  • Tidak lengkap dalam melakukan identifikasi potensi kegagalan, misalnya produk tidak bisa dipasang dan dimensi tidak sesuai.

Sejak Juni 2019, Handbook FMEA 4th edition AIAG telah berubah menjadi New FMEA AIAG and VDA 1st edition. FMEA edisi baru ini merupakan kerjasama antara AIAG (Amerika) dan VDA (German). Didalam New FMEA AIAG and VDA 1st edition dilakukan penggabungan teknik terbaik dari metodologi yang selama ini dilakukan oleh AIAG dan VDA, sehingga format FMEA yang terbaru saat ini merupakan kombinasi dari keduanya. Pada FMEA yang terbaru, terdapat enam tahapan analisis dan tahapan terakhirnya adalah dokumentasi hasil.

Mengacu pada 7 Tahapan New FMEA diatas, Teknik analisis pada tahapan kedua ini, dibuat lebih detail dari sebelumnya sehingga permasalahan dapat terlihat lebih rinci. Struktur analisis membagi sebuah proses menjadi sub-sub proses. Sub proses dapat diperoleh dengan mengidentifikasi jenis aktifitas pekerjaan secara terperinci. Struktur analisis dibagi menjadi 3 kolom, perhatikan perbandingan kolom FMEA sebelumnya dengan New FMEA AIAG and VDA berikut ini :

 

Failure Mode Effect Analysis

 

Jika mengacu pada teknik FMEA sebelumnya, proses yang dianalisis hanya 1 proses saja, yaitu yang terisi di kolom Process Item. Oleh karena itu, metode New FMEA AIAG and VDA sekarang ini lebih rinci dan lebih baik dari sebelumnya.

 

Sumber : Ririn Puji Astuti

5/5 - (1 vote)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *