Perbedaan OHSAS 18001 Dengan ISO 45001

posted in: Article | 0

 

Rilis pada tanggal 12 Maret 2018, International Organization for Standardization (ISO) telah menerbitkan standar international terbaru yaitu ISO 45001 yang menggantikan OHSAS 18001.

Sebenarnya proses dari DIS (Draft International Standard) menuju ke FDIS (Final Draft International Standard) terhambat di bulan November 2015, karena belum adanya kata sepakat diantara Technical Committee di ISO.

Kesimpulannya bahwa acuan penyusunan ISO 45001 memang salah satunya menggunakan OHSAS 18001. Isi dari standar ISO 45001 tidak berbeda jauh dengan OHSAS 18001. Boleh dibilang semua elemen yang ada di dalam OHSAS 18001 juga terdapat dalam ISO 45001.

Apa yang harus dilakukan perusahaan?

  1. Pengguna OHSAS 18001.

Organisasi yang telah bersertifikat OHSAS 18001, disarankan untuk berkomunikasi dengan Lembaga Sertifikasi (Certification Body) dan membahas program upgrading sistem OHSAS 18001 menjadi ISO 45001.

Organisasi yang saat ini dalam proses sertifikasi OHSAS 18001, disarankan untuk mengubah programnya dan menggunakan ISO 45001. Akan tetapi, jika saat ini proses OHSAS 18001 hampir selesai, maka disarankan untuk menyelesaikan proses sertifikasi OHSAS 18001. Dan kemudian membuat rencana program upgrading menuju ISO 45001.

  1. Untuk persiapan upgrading, Anda dapat melakukan gap analysis yang meliputi :
  • Identifikasi proses manakah dari sistem manajemen yang perlu disesuaikan, baik secara dokumentasi maupun implementasi.
  • Pelatihan apa saja yang perlu dilakukan.
  • Jadwal rencana implementasi yang spesifik.
  1. Pengguna baru.

Bagi pengguna baru yang belum pernah menerapkan Sistem Manajemen K3 apapun, disarankan agar langsung menerapkan sistem ISO 45001.

Apa perbedaan utama antara OHSAS 18001 vs ISO 45001?

  1. ISO 45001 mengadopsi High Level Structure (struktur tingkat tinggi) yang terdiri dari 10 klausul yang bertujuan untuk memudahkan integrasi dengan sistem manajemen lainnya.

Karena mengadopsi High Level Structure, maka ISO 45001 juga menerapkan “Organization and Context”. Sebelum melakukan penyusunan SMK3, organisasi harus mempertimbangkan isu internal dan eksternal, kebutuhan dan harapan dari pihak-pihak yang berkepentingan (seperti pemerintah, customer, supplier, karyawan, shareholder dan masyarakat atau komunitas sekitar).

  1. Selain itu, didalam High Level Structure terdapat peran kepemimpinan (leadership) yang baik. ISO 45001 menuntut integrasi aspek K3 kedalam sistem manajemen perusahaan untuk dapat mendorong Top Manajemen memiliki peran kepemimpinan yang kuat terhadap SMK3. Sedangkan dalam OHSAS 18001, tanggung jawab K3 di delegasikan kepada manajer K3.
  2. Didalam ISO 45001, organisasi juga dipersyaratkan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan risiko dan peluang K3 lainnya yang berkaitan dengan keberlangsungan organisasi. Sedangkan didalam OHSAS 18001 hanya mempertimbangkan risiko K3 saja.
  3. ISO 45001 lebih menekankan dan mendorong partisipasi serta kontribusi pekerja dalam menyusun SMK3. Sedangkan OHSAS 18001 tidak menerangkan secara jelas tentang partisipasi pekerja dalam SMK3.
  4. ISO 45001 menuntuk pemasok barang dan jasa untuk memenuhi persyaratan K3, karena pemasok barang dan jasa merupakan bagian yang mempengaruhi kinerja organisasi K3. Sedangkan OHSAS 18001 tidak spesifik menuntut ini.
  5. ISO 45001 bersifat dinamis pada semua klausul dan menggunakan pendekatan proses. Sedangkan OHSAS 18001 lebih berdasarkan prosedur sehingga tidak dinamis.

 

Sumber : Ririn Puji Astuti

5/5 - (1 vote)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *