Sejarah berdirinya International Organization for Standardization (ISO) dilatar belakangi oleh konteks konsumen, pemerintah, bisnis, tren pasar, terkait standarisasi ilmu pengetahuan, pengukuran, kualitas, manufaktur, ilmu lingkungan, keselamatan, dan perdagangan.
—
Memasuki era global membuat semakin hilangnya batas antar negara sehingga meningkatkan lalu lintas perdagangan. Menghadapi hal itu, dibutuhkan sebuah standar dalam banyak hal untuk kemudahan perdagangan, perjalanan, dan kolaborasi antar negara. Standarisasi ini akan mencakup semua disiplin ilmu pengetahuan, pengukuran, kualitas, manufaktur, ilmu lingkungan, keselamatan, dan perdagangan.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, maka disepakati standar internasional yaitu International Organization for Standardization (ISO). ISO merupakan organisasi Internasional untuk standarisasi yang berkantor pusat di Jenewa, merupakan lembaga swadaya bertugas masyarakat menetapkan standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap Negara.
Ikuti pemaparan singkat berikut ini tentang sejarah pendirian ISO yang penting untuk diketahui
Sejarah Berdirinya ISO
International Organization for Standardization (ISO) merupakan anak dari dua organisasi terpisah yaitu International Federation of the National Standardizing Associations (ISA), yang didirikan pada tahun 1926 di New York, dan United Nations Standards Coordinating Committee (UNSCC).
Pada tahun 1946, sebanyak 25 negara mengirimkan utusan ke London untuk bertemu di Institute of Civil Engineers . Pertemuan bertujuan untuk membangun agen internasional yang dapat menciptakan standar industri yang dapat diadopsi secara internasional. Pada tanggal 23 Februari 1947, ISO kemudian didirikan dan mulai bekerja. Dalam enam dekade terakhir, ISO telah menetapkan lebih dari 16.500 standar.
Sejumlah bidang seperti peti kemas, perbankan, kartu telepon, protokol komputer, dan berbagai metode pengujian merupakan beberapa standar ISO yang memudahkan perdagangan, perjalanan, dan kerjasama penelitian di seluruh dunia. ISO menghubungkan 157 lembaga standar nasional dari seluruh dunia serta dikelola oleh Sekretariat Pusat di Jenewa, Swiss.
ISO adalah lembaga non-pemerintah, meskipun banyak lembaga yang berpartisipasi adalah lembaga pemerintah dengan swasta lainnya. Nama organisasi ini akan berbeda saat diterjemahkan ke dalam bahasa yang berbeda, tapi singkatan ISO tetap sama, demi standarisasi. ISO berasal dari kata Yunani, “isos” yang berarti “sama.”
ISO adalah organisasi demokratis dengan masing-masing negara anggotanya memiliki satu suara. Setiap negara anggota memiliki pengaruh yang sama dan penerapan standar bersifat sukarela tanpa paksaan. Oleh karena itu, ISO tidak memiliki izin atau berniat untuk menegakkan standar yang ditetapkan.
Standar ditetapkan oleh dorongan pasar yang ditetapkan melalui konteks oleh konsumen, pemerintah, bisnis, tren pasar, dll.
ISO bertugas menetapkan standar yang mendefinisikan kualitas, keamanan dan pertukaran dalam produk, standar lingkungan, bahasa teknis dan terminologi umum, klasifikasi bahan, pengujian dan analisis, serta banyak lagi.
Tanpa adanya standar internasional, setiap negara akan mengalami kesulitan dalam melakukan perdagangan yang efisien dan menguntungkan, berbagi penelitian medis dan ilmiah, menetapkan undang-undang lingkungan, dan menilai kesesuaian di bidang manufaktur.
Hingga saat ini, ISO terus berperan dalam menetapkan standar universal yang diterima dan diadopsi oleh negara-negara, khususnya negara anggota.
Tujuan Didirikannya ISO
ISO didirikan dengan tujuan utama menetapkan standar kualitas, keselamatan, jaminan mutu, keamanan, standar keselamatan dan kesehatan lingkungan pun ditetapkan. Tentunya akan sangat sulit apabila lembaga standarisasi ini tidak ada, sebab antara satu negara dan lainnya akan memiliki standar masing-masing.
Pentingnya ISO Bagi Perusahaan
Terdapat sejumlah keuntungan bagi sebuah badan usaha dengan menerapkan ISO, yaitu melakukan penerapan standar pada semua produk atau jasa yang dihasilkannya, antara lain:
- Meningkatkan daya saing perusahaan.
- Meninggikan tingkat mutu dibandingkan dengan kompetitornya.
- Meningkatkan kepercayaan serta kepuasan calon klien.
- Meningkatkan efisiensi kerja dengan mengurangi jumlah kesalahan dan insiden.
Baca juga:
Contoh ISO yang Diterapkan di Indonesia
Beberapa ISO populer di Indonesia dan diterapkan sebagai sebuah jaminan kualitas serta keamanan, yaitu:
- Sistem Manajemen Mutu ISO , untuk standar manajemen mutu.
- Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ISO , dan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).
- Sistem Manajemen Lingkungan ISO , untuk manajemen perlindungan lingkungan.
- Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO , untuk manajemen keamanan informasi.
- Sistem Manajemen Anti-Suap ISO , untuk standar baku penerapan anti suap.
Dari penjelasan sejarah ISO di atas dapat dipahami betapa pentingnya standar ISO sejak didirikan. Standar ISO sangat penting diterapkan bagi kelangsungan bisnis perusahaan.
Leave a Reply