6 Perusahaan BUMN Ini Terancam Bangkrut, Apa Masalahnya?

posted in: Article, Artikel | 0

6 Perusahaan BUMN Ini Terancam Bangkrut, Apa Masalahnya?

Sejumlah perusahaan BUMN di Indonesia saat ini berada di ambang kebangkrutan. Berdasarkan laporan dari Tempo, terdapat enam perusahaan BUMN yang menghadapi risiko kebangkrutan. Berikut adalah profil singkat enam BUMN yang sedang menghadapi ancaman kebangkrutan:

1. PT Indah Karya (Persero)

PT Indah Karya (Persero) didirikan pada 29 Maret 1961, awalnya berfokus pada bidang konstruksi dan manajemen. 

Sejak 2014, perusahaan ini mulai merambah sektor properti dan industri. Berkantor pusat di Bandung, tujuan pendirian PT Indah Karya adalah untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui survei, investigasi, studi perencanaan, desain teknis, manajemen pengawasan konstruksi, penyediaan tenaga ahli, dan layanan konsultasi. 

Beberapa proyek penting yang telah dikelola meliputi pembangunan Bellazona Golf Apartment di Bandung, manajemen konstruksi pembangunan Stadion Patriot di Bekasi, dan renovasi Gedung Kitawaya sebagai pusat penanganan COVID-19 di Sulawesi Utara.

2. PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)

PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) atau DPS, didirikan pada 22 September 1910 oleh pemerintah kolonial Belanda dengan nama NV Drogdok Maatschappij. 

Perusahaan yang berlokasi di Surabaya ini bergerak di bidang jasa perbaikan dan pembuatan kapal baru. 

Setelah dinasionalisasi pada 1 Januari 1961, DPS telah memperbaiki lebih dari 20.000 kapal dan membangun lebih dari 600 kapal berbagai jenis untuk pelanggan lokal dan asing.

3. PT Amarta Karya (Persero)

PT Amarta Karya (Persero) atau Amka adalah BUMN yang bergerak di bidang konstruksi. 

Berawal di Semarang pada tahun 1960 dengan nama NV Constructie WerkPlaatsen De Vri’es Robbe Lindeteves, perusahaan ini dinasionalisasi pada 1962 dan berubah menjadi PN Amarta Karya. 

Pada 1972, statusnya berubah menjadi perusahaan perseroan yang berkedudukan di Jakarta. Amka kini fokus pada bidang manufaktur, infrastruktur, gedung, EPC, dan properti.

4. PT Barata Indonesia (Persero)

PT Barata Indonesia (Persero) didirikan pada tahun 1971, berawal dari NV Braat Machine Fabriek yang berdiri sejak 1901. 

Setelah dinasionalisasi pada 1961, perusahaan ini bergabung dengan beberapa perusahaan lain dan menjadi PT Barata Metalwork and Engineering pada 1971. 

PT Barata Indonesia kini bergerak di bidang manufaktur, meliputi perawatan pabrik gula, produksi mesin pengolah hasil perkebunan, fabrikasi dan instalasi konstruksi baja, serta jasa instalasi proyek industri dasar.

5. PT Varuna Tirta Prakasya (Persero)

PT Varuna Tirta Prakasya (VTP) didirikan pada 7 Mei 1947 dan berpusat di Jakarta. 

VTP menyediakan layanan logistik, seperti manajemen proyek, rantai persediaan, logistik ekspor-impor, logistik minyak dan gas, serta distribusi logistik. 

VTP merupakan hasil penggabungan empat perusahaan Belanda di bidang logistik dan beberapa kali mengalami perubahan nama dan bentuk badan hukum hingga menjadi P.N. VTP.

6. PT Semen Kupang

PT Semen Kupang didirikan pada 22 Desember 1980 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 14 April 1984. 

Dengan kapasitas produksi 120 ribu ton per tahun, perusahaan ini bertujuan mendukung kebijakan pemerintah dalam industri semen dan kimia dasar. 

Setelah menjadi BUMN pada 4 Januari 1991, kapasitas produksi meningkat menjadi 570 ribu ton pada 1998. Namun, pada era 2000-an, PT Semen Kupang menghadapi berbagai kesulitan, menjadi satu-satunya industri semen di Nusa Tenggara Timur yang menghadapi tantangan besar.

Enam perusahaan BUMN di itu kini terancam bangkrut. Apa sebenarnya yang menjadi akar masalah dari sebuah perusahaan dinyatakan bangkrut? Mari kita bahas.

 

Baca juga : Mengapa ISO 31000 Penting? Manfaat Manajemen Risiko yang Efektif

 

Apa sih Penyebab Perusahaan Terancam Bangkrut

Menilik dari laporan dari Sindonews, ada beberapa penyebab utama yang membuat perusahaan BUMN ini berada di ambang kebangkrutan.

1. Miss Investasi

BUMN mengeluarkan uang secara jor-joran untuk melakukan investasi yang sia-sia karena dilakukan tanpa kajian, sehingga berujung pada kerugian. 

Biasanya investasi itu ditanamkan di portofolio keuangan, seperti reksa dana dan saham. Jiwasraya bisa menjadi contohnya. Untuk mengatasi masalah ini, penerapan Manajemen Risiko dan proses bisnis yang jelas sangat diperlukan.

2. Mandeknya Pembayaran Public Service Obligation (PSO)

Kerugian BUMN disebabkan oleh belum dibayarkannya dan public service obligation (PSO) oleh pemerintah. 

Sebagaimana diketahui sebagian besar BUMN menerapkan kebijakan PSO dan pembayarannya mandek sehingga perusahaan kesulitan keuangan. 

Dalam hal ini sebenarnya penting menerapkan Manajemen Keuangan Publik untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan BUMN dan PSO.

3. Masuk ke Bisnis Properti

Diversifikasi bisnis yang tidak sesuai dengan kompetensi inti BUMN, sehingga berisiko tinggi. 

Mestinya ada penerapan Manajemen Strategi untuk memastikan fokus BUMN pada bisnis inti yang menguntungkan, tidak lupa harus dilengkapi dengan bisnis proses perusahaan yang jelas dan terukur.

4. Tata Kelola Perusahaan yang Buruk

Ketidakjelasan peran dan tanggung jawab, serta kurangnya transparansi dalam pengelolaan BUMN. 

Dalam hal ini diperlukan penerapan Manajemen Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan BUMN.

5. Ketidakmampuan Para Direksi

Kurangnya kompetensi dan pengalaman para direksi dalam mengelola BUMN.

Solusinya selain menerapkan  Manajemen Sumber Daya Manusia untuk memastikan kompetensi dan profesionalisme para direksi, juga perlu ada kompetensi khusus untuk bisa menciptakan bisnis proses dan tata kelola yang berkelanjutan serta bertujuan memberi keuntungan perusahaan.

 

Kesimpulannya, kondisi keuangan 6 perusahaan BUMN yang terancam bangkrut ini menunjukkan pentingnya sistem manajemen yang baik dan strategi yang tepat dalam menjalankan sebuah perusahaan. Dengan mengatasi masalah-masalah tersebut melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan inovatif, ada harapan untuk membalikkan keadaan dan menyelamatkan perusahaan-perusahaan ini dari kebangkrutan.

5/5 - (1 vote)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *