Peran ISO 50001 untuk Keberlanjutan Lingkungan semakin diakui oleh banyak organisasi. Standar internasional ini memungkinkan organisasi untuk memperbaiki kinerja energi mereka dengan cara yang terintegrasi, efektif, dan berkelanjutan. Sektor industri merupakan konsumen energi terbesar kedua setelah transportasi. Potensi penghematan energi yang dapat dicapai dari konsumsi energi di industri ini adalah 10-30% berdasarkan hasil studi dan audit energi. Potensi tersebut dapat dicapai dengan melakukan survei energi dan menerapkan sistem manajemen energi sesuai standar ISO 50001.
Apa itu ISO 50001?
Standar ISO 50001 ini membantu organisasi untuk membangun, menerapkan, memelihara, dan meningkatkan Sistem Manajemen Energi (EMS). EMS dikembangkan untuk mendukung organisasi di semua sektor agar penggunaan energinya lebih efisien. Dengan standar ISO 50001, perusahaan dapat mengurangi konsumsi dan biaya serta mengurangi ketergantungan pada pemasok energi eksternal. Menurut data Direktorat Konservasi Energi, Direktorat Jenderal EBTKE, baru ada sebanyak 62 perusahaan sektor industri, 42 perusahaan sektor ESDM, dan 2 sektor bangunan Gedung yang bersertifikat ISO 50001 di Indonesia.
Baca juga : Manfaat Keuangan dan Non-Keuangan dari ISO 50001
Dampak penggunaan energi yang berlebihan terhadap lingkungan
Menurut analisis IEA (2007), permintaan energi akan meningkat sebesar 200% pada tahun 2050. Selain pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk juga mempengaruhi konsumsi energi Indonesia. Menurut perkiraan, kebutuhan energi Indonesia akan meningkat menjadi 1.316 juta BOE (setara barel minyak) pada tahun 2019. Konsumsi energi yang tidak efisien menyumbang hampir 60% dari emisi gas rumah kaca global. Pada saat yang sama, lebih dari satu miliar orang tanpa listrik dan bahkan lebih bergantung pada energi yang berbahaya dan mencemari keberlanjutan lingkungan.
Baca juga : Peran ISO 14001 dalam Perusahaan untuk Mencegah Global Warming
Manfaat Implementasi dan pentingnya ISO 50001 untuk keberlanjutan lingkungan
Dengan standar ISO 50001, keberlanjutan lingkungan dapat terus dipertahankan dengan berkurangnya emisi gas rumah kaca yang berdampak negatif pada keseimbangan ekosistem global. Di era industri seperti saat ini, keberlanjutan lingkungan semakin menjadi perhatian dunia. Dengan begitu, implementasi ISO 50001 menjadi semakin penting. Organisasi yang mengadopsi standar ini dapat memperbaiki kinerja lingkungan mereka dan memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang.
Badan standar nasional Indonesia juga telah mengakui dan mendukung standar SNI ISO 50001. Konsep SNI ISO 50001 menggunakan model sistem manajemen dengan pendekatan Plan, Do, Check, Act (PDCA) yang sering digunakan dalam metode continuous improvement. Dukungan pemerintah Indonesia terhadap ISO 50001 terdiri dari penerbitan peraturan pemerintah untuk mendukung sistem manajemen energi. Departemen ESDM mengeluarkan PERMEN ESDM NO. 14/2012 TENTANG PENGELOLAAN ENERGI. Peraturan ini menyangkut industri yang mengkonsumsi energi:
- Harus menerapkan lebih dari 6000 TOE (ton minyak) sistem manajemen energi.
- Harus kurang dari 6000 TOE (Tons of Oil Equivalent) untuk menghemat energi.
Perusahaan yang menerapkan sistem manajemen energi dan berhasil menurunkan konsumsi energi spesifik minimal 2% per tahun selama tiga tahun berturut-turut akan mendapatkan insentif berupa pelatihan audit energi dan pemahaman standar SNI ISO 50001 dalam model kemitraan yang disponsori pemerintah. Upaya ini merupakan salah satu langkah agar perusahaan di Indonesia lebih mempertimbangkan sertifikasi ISO 50001 sebagai bentuk peduli lingkungan dalam mengelola bisnis.
Leave a Reply