Meningkatkan Keamanan Pangan dan Kehalalan dengan ISO 22000:2018 di Bulan Ramadan

posted in: Article, Artikel | 0

Meningkatkan Keamanan Pangan dan Kehalalan dengan ISO 22000:2018 di Bulan Ramadan

ISO 22000:2018 adalah standar internasional untuk sistem manajemen keamanan pangan yang dikembangkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO). Standar membantu industri makanan untuk memastikan keamanan pangan mulai dari produksi hingga konsumsi akhir. Dengan menerapkan standar ini, organisasi dapat memastikan makanan yang dihasilkan aman dikonsumsi oleh konsumen. Standar ini mencakup semua aspek rantai pasokan makanan, termasuk produksi, penyimpanan, distribusi, dan penanganan. 

Sementara itu, kehalalan mengacu pada konsep makanan, minuman, dan produk lainnya yang diizinkan untuk dikonsumsi oleh umat Islam sesuai dengan syariat Islam. Untuk sebuah produk atau makanan dianggap halal, harus memenuhi beberapa kriteria seperti bahan baku yang berasal dari sumber yang halal, proses produksi yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip halal, dan harus disertifikasi oleh lembaga yang memiliki otoritas dalam sertifikasi kehalalan. 

Pentingnya ISO 22000:2018 dan kehalalan dalam industri makanan tidak dapat diabaikan, terutama di bulan Ramadan. ISO 22000:2018 membantu organisasi memastikan keamanan produk makanan, mematuhi regulasi pangan yang berlaku, dan meningkatkan reputasi serta kepercayaan konsumen. Sementara itu, kehalalan menjadi sangat penting selama Ramadan karena konsumsi makanan dan minuman meningkat secara signifikan di bulan ini, khususnya di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar.

Umat Muslim sangat memperhatikan kehalalan dalam konsumsi makanan dan minuman mereka, dan produk yang memiliki sertifikasi halal lebih disukai. Selain itu, banyak negara memiliki ketentuan pemasaran khusus untuk produk halal selama bulan Ramadan, sehingga hal ini dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan bagi produsen makanan.

Manfaat Penerapan ISO 22000:2018 untuk Keamanan Pangan

Penerapan ISO 22000:2018 untuk keamanan pangan memberikan banyak manfaat bagi organisasi dalam industri makanan. Berikut manfaat yang bisa didapatkan:

  1. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
    Penerapan ISO 22000:2018 membantu organisasi industri makanan untuk memastikan bahwa produk dan layanan makanannya terjamin mutu dan keamanannya. Dengan mematuhi standar internasional ini, organisasi dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk dan layanan makanannya. Konsumen akan merasa lebih yakin dan nyaman dalam mengonsumsi produk makanan yang diproduksi oleh organisasi yang telah memenuhi standar keamanan pangan internasional.
  1. Meningkatkan Daya Saing
    ISO 22000:2018 memungkinkan organisasi untuk membedakan produk dan layanan makanannya dari pesaing. Dengan memiliki sertifikasi standar ini, sebuah organisasi dapat menunjukkan komitmennya terhadap keamanan pangan dan kualitas produknya kepada konsumen. Hal ini dapat meningkatkan peluang pasar bagi industri makanan, karena konsumen cenderung memilih produk yang memiliki sertifikasi keamanan pangan internasional.
  2. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
    Penerapan ISO 22000:2018 juga berkontribusi pada peningkatan efisiensi proses produksi dan layanan. Dengan mengadopsi praktik terbaik yang dianjurkan oleh standar ini, organisasi dapat mengidentifikasi dan mengurangi risiko kontaminasi dan kerugian lainnya dalam rantai pasokan makanan. Hal ini tidak hanya meningkatkan keamanan pangan tetapi juga meningkatkan produktivitas dan profitabilitas industri makanan secara keseluruhan.

 

Baca juga : Penerapan ISO di Industri Katering Halal untuk Ramadan

 

Penerapan ISO 22000:2018 untuk Kehalalan

Penerapan ISO 22000:2018 membantu industri makanan memastikan keamanan pangan dan kepatuhan terhadap syariat Islam dalam produksi makanan mereka, yaitu:

  1. Penerapan Sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points)
    Sistem HACCP adalah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan bahaya berhubungan dengan keamanan pangan. Dengan HACCP, organisasi memastikan proses produksi makanan telah diidentifikasi dan dikendalikan untuk mengurangi risiko kontaminasi atau keracunan yang dapat mempengaruhi kehalalan produk. HACCP membantu memastikan bahan baku, proses produksi, dan produk akhir memenuhi kriteria kehalalan sesuai syariat Islam.
  1. Penerapan Sistem Traceability Produk
    Traceability produk adalah kemampuan untuk melacak sejarah, lokasi, atau aplikasi suatu produk atau kelompok produk melalui semua tahapan produksi, pengolahan, dan distribusi. Dengan menerapkan sistem traceability, organisasi memastikan semua bahan baku yang digunakan dalam produksi makanan adalah halal dan berasal dari sumber yang sah. Selain itu, sistem ini juga memungkinkan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi produk yang tidak memenuhi standar kehalalan jika diperlukan.
  1. Penerapan Sistem Audit Internal dan Eksternal
    Audit internal dan eksternal adalah bagian integral dari penerapan ISO 22000:2018 untuk kehalalan. Audit internal dilakukan oleh organisasi untuk menilai dan memastikan kepatuhan terhadap standar kehalalan. Sementara itu, audit eksternal dilakukan oleh pihak ketiga atau lembaga sertifikasi untuk memverifikasi kepatuhan organisasi terhadap standar kehalalan ISO 22000:2018. Kedua jenis audit ini membantu mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan memastikan organisasi mematuhi semua persyaratan kehalalan.
  2. Penerapan Sistem Sertifikasi Halal
    Sistem sertifikasi halal adalah proses dimana sebuah lembaga independen memverifikasi produk, proses, atau layanan memenuhi syarat-syarat kehalalan sesuai syariat Islam. Dengan menerapkan sistem sertifikasi halal, organisasi memastikan produk makanan yang dihasilkan  memenuhi semua kriteria kehalalan. Sertifikasi halal ini memberikan jaminan kepada konsumen Muslim bahwa produk tersebut aman dikonsumsi dan memenuhi standar kehalalan yang diakui secara internasional.

 

Baca juga : Mengelola Zakat dan Infak secara Transparan dan Akuntabel dengan ISO 37001:2016

 

Manfaat Penerapan ISO 22000:2018 di Bulan Ramadan

Penerapan ISO 22000:2018 dalam industri makanan memberikan manfaat yang signifikan, terutama di bulan Ramadan, yaitu sebagai berikut:

  1. Meningkatkan Jaminan Keamanan dan Kehalalan Makanan bagi Umat Islam
    Penerapan ISO 22000:2018 membantu memastikan bahwa makanan yang diproduksi selama bulan Ramadan aman dan halal untuk dikonsumsi oleh umat Islam. Dengan adanya sistem HACCP, traceability produk, audit internal dan eksternal, serta sertifikasi halal, organisasi dalam industri makanan dapat memastikan produk memenuhi semua kriteria keamanan pangan dan kehalalan. Ini memberikan jaminan kepada konsumen Muslim bahwa makanan yang mereka konsumsi selama bulan Ramadan adalah aman, bersih, dan halal.
  1. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen terhadap Produk dan Layanan Makanan di Bulan Ramadan
    Penerapan ISO 22000:2018, yang mencakup keamanan pangan dan kehalalan, dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk dan layanan makanan yang ditawarkan oleh industri makanan selama bulan Ramadan. Konsumen cenderung lebih memilih produk yang memiliki sertifikasi keamanan pangan dan kehalalan internasional karena mereka percaya bahwa produk tersebut telah memenuhi standar dan memprioritaskan kualitas dan keamanan.
  1. Meningkatkan Peluang Pasar bagi Industri Makanan di Bulan Ramadan
    Bulan Ramadan adalah periode di mana konsumsi makanan dan minuman meningkat signifikan, khususnya di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar. Dengan menerapkan ISO 22000:2018 dan memastikan keamanan pangan dan kehalalan, industri makanan dapat memanfaatkan peluang pasar yang lebih besar selama bulan ini. Produk makanan yang memiliki sertifikasi keamanan pangan dan kehalalan memiliki potensi untuk mendapatkan lebih banyak konsumen dan meningkatkan penjualan.
  2. Meningkatkan Reputasi dan Citra Industri Makanan
    Penerapan ISO 22000:2018 dan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan dan kehalalan juga meningkatkan reputasi dan citra industri makanan. Industri makanan yang berkomitmen terhadap keamanan pangan dan kehalalan diakui sebagai industri yang bertanggung jawab dan profesional. Hal ini dapat meningkatkan loyalitas konsumen, memperluas pangsa pasar, dan memperkuat posisi kompetitif industri makanan.

 

Baca juga : Cara Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan Dengan ISO 22000:2018

 

Studi Kasus dan Contoh Nyata

PT YCH Indonesia merupakan perusahaan yang telah menerapkan ISO 22000 dalam proses produksinya. Dilansir dari Kontan.id, Lukas Mardhi – Country Head YCH Indonesia menjelaskan, ISO 22000 diterapkan sebagai standar proses sepanjang rantai suplai, mulai dari suplier bahan baku, manufacture, logistik dan distribusi, hingga retail.

Keamanan sebuah produk pangan, dimulai dari bahan baku hingga produk jadi menjadi perhatian utama dalam persyaratan standar ISO 22000:2018. Prosedur dalam “Sistem Manajemen Keamanan Pangan” ini membantu perusahaan, dalam hal ini organisasi pelaku pengolahan pangan beserta rantai suplainya, mengindentifikasi dan mengatur proses produksi dalam rangka melindungi keutuhan produk pangan dari ancaman yang dapat merusak tingkat higienis produk, serta menghindari dampak dari ancaman tersebut bila dikonsumsi.

YCH Indonesia selaku organisasi yang berada dalam rantai suplai dengan sangat serius berkomitmen untuk selalu mengedepankan penanganan keamanan pangan agar produk makanan yang disimpan dan di distribusikan sesuai dengan standar keamanan pangan yang ada.

Pada tanggal tanggal 9 September 2019, DNVGL secara resmi mengeluarkan sertifikat ISO 22000:2018 kepada PT YCH Indonesia untuk ruang lingkup Storage (Dry and Cool) dan Distribusi. ? Pencapaian ini menjadikan YCH Indonesia menjadi Perusahaan Logistik Terdepan yang Meraih Sertifikat ISO 22000: 018 – Sistem Manajemen Keamanan Pangan.

QA Senior Manager dari YCH Indonesia, Feby Virlandia menjelaskan komitmen kebijakan keamanan pangan dibuktikan YCH Indonesia dengan sukses, didukung dengan kerja cerdas tim secara keseluruhan, mengimplementasikan dan menjamin setiap prosedur keamanan pangan telah dilaksanakan dengan baik.

Sesuai Company Policy YCH Grup,senantiasa berusaha melakukan Continual Improvement dan peningkatan Business Performance dengan menerapkan berbagai Manajemen Sistem yang menunjang seperti Manajemen Sistem Mutu, Lingkungan, Keselamatan Kerja, Keamanan Supply Chain, Jaminan Halal dan Keamanan Pangan

Pencapaian sertifikat ISO 22000:2018 -Sistem Manajemen Keamanan Pangan- oleh YCH Indonesia ini menunjukkan komitmen YCH Indonesia sebagai bagian dari entitas bisnis dalam supply chain terhadap keamanan pangan yang merupakan persyaratan customer, kebijakan YCH Grup, dan regulasi pemerintah Indonesia yaitu UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan. 

PT YCH Indonesia sebagai salah satu perusahaan supply chain solutions terbesar di Asia senantiasa berusaha menjamin kemanan pangan produk yang disimpan dan didistribusikan ke setiap konsumen telah melewati prosedur-prosedur yang ketat dan pengawasan yang tinggi sebagai komitmen YCH menjaga keamanan pangan dan implementasi ISO 22000:2018.

Kesimpulan

Penerapan ISO 22000:2018 di industri makanan membawa berbagai manfaat signifikan, termasuk peningkatan keamanan pangan, kehalalan, kepercayaan konsumen, daya saing, efisiensi, dan produktivitas. Standar ini membantu perusahaan memastikan produk mereka memenuhi standar keamanan dan kualitas internasional, meningkatkan kepercayaan konsumen, dan meningkatkan daya saing di pasar yang semakin kompetitif. 

Selain itu, penerapan ISO 22000:2018 di bulan Ramadan memiliki dampak yang khusus, membantu industri makanan meningkatkan kepercayaan konsumen dan memanfaatkan peluang pasar yang lebih besar selama bulan suci tersebut. Dengan memastikan keamanan pangan dan kehalalan produk, perusahaan makanan dapat memperkuat reputasi mereka dan memenuhi tuntutan pasar yang semakin meningkat akan kualitas dan keamanan produk makanan. Oleh karena itu, penerapan ISO 22000:2018 menjadi penting bagi industri makanan untuk memastikan kelangsungan bisnis dan pertumbuhan berkelanjutan.

Rate this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *