Penerapan ISO di Industri Katering Halal untuk Ramadan

posted in: Article, Artikel | 0

Penerapan ISO di Industri Katering Halal untuk Ramadan

ISO atau International Organization for Standardization, adalah sebuah organisasi internasional berfokus pada pengembangan standar internasional dalam berbagai industri. Didirikan pada tahun 1947 dan berbasis di Jenewa, Swiss, ISO bertujuan untuk menciptakan standar yang diakui secara global untuk memastikan kualitas, keamanan, dan efisiensi produk dan layanan. Standar yang dikembangkan oleh ISO membantu meningkatkan interoperabilitas antara produk dan layanan dari berbagai negara dan mendukung negara-negara dalam pengembangan standar nasional yang konsisten dengan standar internasional.

Sementara itu, konsep halal berasal dari bahasa Arab yang berarti “diperbolehkan” atau “sesuai syariah”. Dalam konteks makanan dan minuman, halal mengacu pada produk yang diproduksi, diproses, dan diolah sesuai dengan hukum Islam atau hukum Syariah. Untuk memastikan suatu produk dianggap halal, ada beberapa kriteria utama yang harus dipenuhi, seperti bahan baku harus berasal dari sumber yang halal dan proses produksi harus bebas dari kontaminasi dengan bahan-bahan haram.

Dalam industri katering, penerapan standar ISO sangat penting untuk menjamin kualitas dan keamanan makanan yang disajikan. Standar ISO, seperti ISO 22000 untuk sistem manajemen keamanan pangan, membantu perusahaan katering mengidentifikasi dan mengendalikan risiko keamanan pangan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi biaya. Di sisi lain, kepatuhan terhadap hukum halal juga menjadi faktor krusial dalam industri katering.

Dengan populasi Muslim yang besar di seluruh dunia, permintaan makanan halal terus meningkat. Memiliki sertifikasi halal dapat membuka peluang pasar lebih luas dan meningkatkan kredibilitas serta kepercayaan konsumen Muslim terhadap perusahaan katering. Oleh karena itu, kombinasi antara standar ISO dan kepatuhan terhadap hukum halal sangat penting bagi perusahaan katering untuk meningkatkan kualitas, keamanan, dan kepercayaan konsumen terhadap produk dan layanannya.

Manfaat Penerapan ISO di Industri Katering Halal

Penerapan standar ISO di industri katering yang mengutamakan kehalalan memiliki berbagai manfaat signifikan, antara lain:

  1. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
    • Memastikan produk dan layanan katering halal terjamin mutu dan keamanannya:
      Dengan menerapkan standar ISO, perusahaan katering dapat memastikan bahwa semua produk dan layanannya diproduksi dan disajikan dengan mematuhi standar kualitas dan keamanan internasional. Ini termasuk memastikan bahwa semua bahan baku yang digunakan adalah halal dan proses produksinya bebas dari kontaminasi bahan-bahan haram.
    • Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk dan layanan katering halal:
      Sertifikasi ISO menambah kredibilitas perusahaan katering dalam memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen Muslim. Konsumen akan merasa lebih percaya dan nyaman menggunakan jasa katering yang telah memenuhi standar internasional.
  1. Meningkatkan Daya Saing
    • Membedakan produk dan layanan katering halal dari pesaing:
      Dengan memiliki sertifikasi ISO, perusahaan katering dapat membedakan dirinya dari pesaing lainnya yang mungkin tidak memiliki sertifikasi serupa. Hal ini dapat menjadi keunggulan kompetitif yang membedakan produk dan layanan katering halal di pasaran.
    • Meningkatkan peluang pasar bagi industri katering halal:
      Permintaan masyarakat terhadap makanan dan layanan katering halal terus meningkat. Dengan memiliki sertifikasi ISO, perusahaan katering dapat menarik lebih banyak konsumen dan memperluas pangsa pasar di industri katering halal.
  1. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas:
    • Meningkatkan efisiensi proses produksi dan layanan:
      Standar ISO mendorong perusahaan katering untuk mengoptimalkan proses produksi dan penyajian makanan, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan.
    • Meningkatkan produktivitas dan profitabilitas industri katering halal:
      Dengan proses produksi yang lebih efisien dan layanan yang lebih berkualitas, perusahaan katering akan dapat meningkatkan produktivitasnya dan pada akhirnya meningkatkan profitabilitasnya di pasar katering halal yang kompetitif.

 

Baca juga : Panduan Lengkap Pengembangan Produk Ramah Lingkungan Berdasarkan ISO 14062

 

Standar ISO yang Relevan untuk Industri Katering Halal

Dalam industri katering yang mengutamakan kehalalan, penerapan standar ISO yang relevan menjadi sangat penting untuk memastikan kualitas, keamanan, dan kepatuhan terhadap standar internasional. Berikut beberapa standar ISO yang relevan untuk industri katering halal:

  1. ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu

    Standar ini bertujuan untuk membantu organisasi meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem manajemen mutu yang efektif. Dalam konteks industri katering halal, ISO 9001 dapat membantu perusahaan katering dalam memastikan bahwa semua aspek operasionalnya, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga penyajian makanan, memenuhi standar kualitas yang tinggi dan konsisten.

  1. ISO 22000: Sistem Manajemen Keamanan Pangan

    Standar ini adalah standar internasional untuk sistem manajemen keamanan pangan yang dirancang untuk memastikan keamanan pangan dari peternakan hingga meja konsumen. Bagi industri katering halal, penerapan ISO 22000 sangat penting untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan memonitor risiko keamanan pangan yang mungkin timbul selama proses produksi dan penyajian makanan, serta memastikan semua produk makanan yang disajikan adalah halal.

  1. ISO 17025: Persyaratan Umum untuk Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi

    Standar ini memberikan persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Dalam industri katering halal, laboratorium pengujian yang akurat dan dapat diandalkan sangat penting untuk memastikan kehalalan bahan baku dan produk akhir. ISO 17025 memastikan bahwa laboratorium memiliki prosedur dan metode pengujian yang valid dan dapat diandalkan untuk mendukung kepatuhan terhadap standar halal.

  2. ISO/IEC 17065: Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi Produk, Proses dan Layanan

    Standar ini menyediakan persyaratan untuk lembaga sertifikasi yang melakukan penilaian kesesuaian produk, proses, dan layanan. Dalam konteks industri katering halal, ISO/IEC 17065 dapat digunakan sebagai pedoman untuk lembaga sertifikasi halal dalam memastikan bahwa perusahaan katering memenuhi semua persyaratan kehalalan yang ditetapkan.

 

Baca juga : Cara Membangun Budaya Integritas Yang Berkelanjutan Dalam Perusahaan

 

Penerapan ISO di Industri Katering Halal untuk Ramadan

Dalam persiapan dan penyelenggaraan layanan katering khususnya selama bulan Ramadan, penerapan standar ISO menjadi sangat penting untuk memastikan kualitas, keamanan, dan kepatuhan produk dan layanan. Berikut adalah penerapan standar ISO yang relevan untuk industri katering halal selama Ramadan:

  1. Penerapan standar ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu
    • Meningkatkan kontrol kualitas bahan baku dan produk:
      Dengan menerapkan ISO 9001, perusahaan katering dapat meningkatkan kontrol dan pemantauan terhadap kualitas bahan baku yang digunakan dalam penyediaan makanan untuk bulan Ramadan. Hal ini akan memastikan bahwa semua bahan baku yang digunakan adalah halal dan berkualitas tinggi.
    • Meningkatkan standar kebersihan dan sanitasi:
      Standar kebersihan dan sanitasi yang ketat adalah kunci dalam industri katering, terutama selama bulan Ramadan. ISO 9001 membantu perusahaan katering dalam meningkatkan dan mematuhi standar kebersihan dan sanitasi yang diperlukan.
    • Meningkatkan sistem dokumentasi dan traceability:
      Dengan memiliki sistem dokumentasi yang baik dan kemampuan untuk melacak setiap langkah dalam proses produksi, perusahaan katering dapat memastikan kepatuhan terhadap standar halal dan meningkatkan transparansi dalam operasionalnya.
  1. Penerapan standar ISO 22000: Sistem Manajemen Keamanan Pangan
    • Meningkatkan sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points):
      HACCP adalah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan risiko bahaya keamanan pangan. Dengan menerapkan ISO 22000, perusahaan katering dapat memperkuat sistem HACCP-nya untuk memastikan keamanan pangan selama bulan Ramadan.
    • Meningkatkan sistem traceability produk:
      ISO 22000 memerlukan adanya sistem traceability yang efektif, yang memungkinkan perusahaan katering untuk melacak asal-usul bahan baku, proses produksi, dan distribusi produk makanan.
    • Meningkatkan sistem audit internal dan eksternal:
      Audit internal dan eksternal yang rutin dan komprehensif adalah kunci untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan dan halal. ISO 22000 membantu perusahaan katering dalam memperkuat sistem auditnya untuk meningkatkan kepatuhan dan kinerja operasionalnya.
  1. Penerapan standar ISO 17025: Persyaratan Umum untuk Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi
    • Meningkatkan akurasi dan keandalan pengujian produk:
      Laboratorium pengujian yang akurat dan dapat diandalkan adalah esensial dalam memastikan kehalalan dan keamanan produk makanan. Dengan menerapkan ISO 17025, perusahaan katering dapat memastikan bahwa semua produk yang disajikan selama bulan Ramadan telah diuji secara menyeluruh dan memenuhi standar halal.
    • Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk halal:
      Dengan memiliki sertifikasi laboratorium yang sesuai dengan ISO 17025, perusahaan katering dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kehalalan produknya.
  1. Penerapan standar ISO/IEC 17065: Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi Produk, Proses dan Layanan
    • Meningkatkan kredibilitas sertifikasi halal:
      Standar ini memastikan bahwa lembaga sertifikasi halal memiliki kompetensi dan integritas yang diperlukan dalam melakukan penilaian kesesuaian produk, proses, dan layanan dengan standar halal yang berlaku.
    • Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk dan layanan katering halal:
      Dengan memiliki sertifikasi halal yang kredibel, perusahaan katering dapat meningkatkan kepercayaan konsumen Muslim dan menarik lebih banyak pelanggan selama bulan Ramadan.

 

Baca juga : 5 Jenis Standar ISO yang Banyak Orang Tidak Tahu

 

Studi Kasus dan Contoh Nyata

Bicara studi kasus, perusahaan Soul in a Box merupakan salah satu contoh yang menerapkan katering halal. Soul in a Box adalah sebuah brand yang dibangun oleh PT. Jiwa Tekno Kultura sejak tahun 2017 silam. Perusahaan ini bergerak di bidang penyedia makanan seperti catering, snack, lauk-pauk, prasmanan, nasi kotak, dan tumpeng mini. Awalnya Soul in a Box merupakan sebuah dapur rumahan kecil yang berkapasitas 100 porsi/hari, namun kini sudah berkembang menjadi perusahaan yang bisa melayani 3.000 porsi/hari.

Dilansir dari Wikocak.com, Soul in a Box menjadi perusahaan yang selalu memperhatikan para konsumennya. Semua masakan yang dibuat sangat terjaga kualitasnya agar konsumen merasa puas. Bukti adanya komitmen untuk mengutamakan kepuasan pelanggan ini dapat dilihat dengan diperolehnya berbagai sertifikat seperti Sertifikat Halal, Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, ISO 22000, dan CHSE.

Soul in a Box juga melakukan standarisasi agar bisa mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Saat ini sertifikat halal tersebut sudah berhasil dikantongi dengan nomor 00340091971118 dan Halal Assurance System (HAS) Status dengan nomor HS1A8924/112018/JTK.

Saat ini Soul in a Box juga memiliki Sertifikat ISO 22000 yang artinya sudah memenuhi standarisasi terhadap sistem manajemen keamanan pangan global. Sehingga dapat dipastikan bahwa makanan yang diproduksi terjamin keamanannya. Sebab pada dasarnya ISO 22000 memiliki prinsip pokok yaitu: komunikasi interaktif, sistem manajemen, program persyaratan dasar, dan prinsip HAACP.

 

Baca juga : Cara Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan Dengan ISO 22000:2018

 

Tantangan dalam Penerapan ISO di Industri Katering Halal

Penerapan standar ISO di industri katering halal memiliki sejumlah tantangan yang perlu dihadapi oleh perusahaan. Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam penerapan ISO di industri katering halal:

  1. Kesadaran dan Pemahaman Terhadap ISO

    Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang standar ISO di kalangan perusahaan katering halal. Banyak perusahaan mungkin tidak sepenuhnya memahami keuntungan dan kebutuhan dari penerapan standar ISO.

  2. Biaya Implementasi dan Pemeliharaan

    Implementasi standar ISO memerlukan investasi waktu, sumber daya, dan biaya. Perusahaan katering mungkin menghadapi hambatan finansial dalam mengimplementasikan, memelihara, dan memperbarui sistem manajemen yang sesuai dengan standar ISO.

  1. Kesulitan dalam Penyediaan Bahan Baku Halal

    Memastikan semua bahan baku yang digunakan adalah halal adalah salah satu tantangan utama dalam industri katering halal. Terkadang, mendapatkan pasokan bahan baku halal yang konsisten dan berkualitas tinggi dapat menjadi sulit dan mahal.

  1. Pengawasan dan Pelatihan Karyawan

    Mengubah budaya perusahaan dan memastikan semua karyawan mematuhi prosedur dan standar ISO adalah tantangan lain. Pelatihan karyawan tentang kepatuhan terhadap standar ISO dan pentingnya kehalalan dalam industri katering adalah esensial untuk kesuksesan implementasi.

  1. Kepatuhan Terhadap Standar Halal

    Selain standar ISO, perusahaan katering halal juga harus mematuhi standar halal yang dikeluarkan oleh otoritas keagamaan. Memastikan kepatuhan terhadap standar halal yang ketat seringkali menjadi tantangan, terutama dalam proses produksi dan penyimpanan makanan.

  1. Kompleksitas Audit dan Sertifikasi

    Proses audit internal dan eksternal untuk mendapatkan sertifikasi ISO memerlukan waktu, tenaga, dan pemahaman yang mendalam tentang standar dan prosedur yang relevan. Memastikan bahwa semua aspek operasional memenuhi persyaratan audit dapat menjadi tantangan yang signifikan bagi perusahaan.

Kesimpulan

Penerapan standar ISO di industri katering halal membawa manfaat yang signifikan bagi perusahaan dan konsumen. Dengan menerapkan standar ISO yang relevan, seperti ISO 9001, ISO 22000, ISO 17025, dan ISO/IEC 17065, perusahaan katering dapat meningkatkan mutu, keamanan, dan kepatuhan produk dan layanannya. Hal ini memiliki dampak positif pada kepercayaan konsumen, daya saing, efisiensi, dan produktivitas perusahaan.

Selama bulan Ramadan, di mana permintaan akan layanan katering halal meningkat, penerapan standar ISO menjadi lebih penting dari sebelumnya. Standar ISO membantu perusahaan katering memastikan produk dan layanan yang disediakan selama bulan Ramadan memenuhi standar kualitas, keamanan, dan kehalalan yang tinggi. Ini juga membantu meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperkuat posisi perusahaan dalam pasar katering halal yang kompetitif.

Dengan demikian, penerapan ISO di industri katering halal merupakan langkah yang penting dan strategis untuk meningkatkan kualitas layanan, memperluas pangsa pasar, dan memperkuat kepercayaan konsumen, terutama selama bulan Ramadan dan periode-periode penting lainnya dalam kalender keagamaan.

Rate this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *