ISO 26000: Menilai dan Meningkatkan Kinerja Sosial Bisnis Anda

posted in: Article, Artikel | 0

ISO 26000: Menilai dan Meningkatkan Kinerja Sosial Bisnis Anda

Bisnis tidak lagi hanya tentang laba dan kerugian. Bisnis juga mencakup  tentang tanggung jawab sosial, seperti aspek-aspek seperti hak asasi manusia hingga praktik bisnis yang adil. ISO 26000 adalah kunci yang membuka pintu menuju dimensi baru dalam etika bisnis.

Dalam artikel ini, kami menjelaskan dan menyusun panduan praktis yang memandu langkah-langkah implementasi ISO 26000, membuktikan bahwa hanya untung menjadi tujuan akhir, melainkan fondasi untuk kelangsungan bisnis yang beretika.

 

Apa Itu ISO 26000?

ISO 26000 merupakan panduan internasional tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), memberikan arahan yang komprehensif bagi organisasi dalam mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan. Standar ini memberikan garis besar tentang prinsip dan area inti yang harus dikelola oleh organisasi, untuk memastikan organisasi dapat mengidentifikasi dan mengontrol risiko tanggung jawab sosial tertentu dan dampaknya.

Tujuan utama dari ISO 26000 adalah membimbing organisasi agar menjadi lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial. Dengan mengikuti pedoman ini, diharapkan organisasi dapat menciptakan dampak positif yang lebih besar dalam konteks sosial dan lingkungan. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip CSR, organisasi dapat berkontribusi pada perkembangan berkelanjutan dan memainkan peran aktif dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

 

Baca juga : Panduan Lengkap tentang ISO 50001: Sistem Manajemen Energi

 

Subjek Inti ISO 26000

ISO ini menetapkan tujuh subjek inti atau area inti yang menjadi fokus dalam konteks Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Area inti ini mencakup berbagai aspek yang perlu dikelola oleh organisasi untuk memastikan dampak positif dan pencegahan risiko yang terkait dengan tanggung jawab sosial. Berikut adalah tujuh subjek inti ISO 26000:

  1. Transparansi Perusahaan dan Tanggung Jawab Organisasi
    Mengacu pada prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, dan pemahaman tanggung jawab sosial dalam struktur dan kebijakan organisasi.
  1. Hak Asasi Manusia
    Menyoroti pentingnya menghormati dan mendukung hak asasi manusia dalam semua aktivitas organisasi, termasuk dalam rantai pasokan mereka.
  1. Praktik Ketenagakerjaan
    Menekankan pada aspek-aspek seperti kondisi kerja yang layak, hak buruh, dan keadilan dalam hubungan kerja.
  1. Dampak Lingkungan
    Memandang dampak organisasi terhadap lingkungan dan mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
  1. Praktek Bisnis Adil
    Berkaitan dengan etika bisnis, pencegahan korupsi, dan upaya untuk memastikan bahwa keuntungan bisnis tidak diperoleh dengan merugikan pihak lain.
  1. Isu Konsumen
    Menyentuh tentang hak konsumen, komunikasi yang jujur, serta keamanan dan kualitas produk dan layanan.
  1. Keterlibatan dan Pembangunan Masyarakat
    Menekankan pentingnya keterlibatan positif organisasi dalam masyarakat, mendukung pembangunan lokal, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Keberadaan tujuh subjek inti ini membantu organisasi memandu implementasi tanggung jawab sosial mereka dengan merinci area-area kunci yang harus diperhatikan. Dengan memahami dan mengelola aspek-aspek ini, organisasi diharapkan dapat mencapai tujuan tanggung jawab sosial mereka dengan lebih efektif dan berkelanjutan.

 

Baca juga : Bagaimana ISO 20121 Membantu Mengurangi Dampak Lingkungan dari Acara Besar

 

Manfaat ISO 26000

ISO 26000 memberikan berbagai manfaat bagi organisasi yang menerapkannya. Berikut adalah beberapa manfaat utama:

  1. Peningkatan Reputasi dan Citra
    Menerapkan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial menunjukkan komitmen organisasi terhadap keberlanjutan dan etika. Hal ini dapat meningkatkan citra perusahaan di mata pemangku kepentingan, termasuk konsumen, mitra bisnis, dan masyarakat umum.
  1. Peningkatan Kinerja Bisnis
    Dengan mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan, organisasi dapat mengidentifikasi peluang dan risiko baru yang mungkin memengaruhi kinerja bisnis mereka. Ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan dapat meningkatkan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
  1. Keberlanjutan Bisnis yang Lebih Baik
    ISO 26000 membimbing organisasi untuk mengintegrasikan keberlanjutan dalam strategi dan operasional mereka. Ini dapat menciptakan bisnis yang lebih tahan lama dan dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal.
  1. Peningkatan Kepatuhan Hukum
    Menggunakan ISO 26000 dapat membantu organisasi memahami dan mematuhi persyaratan hukum dan regulasi yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial di berbagai yurisdiksi.
  1. Peningkatan Keterlibatan Pemangku Kepentingan
    Dengan menghormati hak dan kepentingan pemangku kepentingan, organisasi dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan konsumen, karyawan, pemasok, dan masyarakat umum. Keterlibatan positif ini dapat mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang.

 

Baca juga : ISO 26000 sebagai Standar Global dalam Pelaksanaan CSR

 

Prinsip-Prinsip ISO 26000

Menurut Suatma dalam Sari (2023) prinsip-prinsip ISO 26000 mencakup:

  1. Akuntabilitas
  2. Transparansi
  3. Perilaku etis
  4. Penghormatan pada kepentingan stakeholder
  5. Kepatuhan terhadap hukum
  6. Penghormatan terhadap norma perilaku internasional
  7. Penghormatan terhadap HAM

 

Baca juga : 5 Jenis Standar ISO yang Banyak Orang Tidak Tahu

 

Cara Implementasi ISO 26000

1. Pembuatan Inventaris

Analisis menyeluruh terhadap aktivitas dan kebijakan organisasi untuk mengidentifikasi aspek dan dampaknya terhadap tanggung jawab sosial. Contoh Pemakaian sumber daya alam, pengaruh terhadap masyarakat setempat, dampak produk atau layanan terhadap lingkungan. 

Kemudian evaluasi risiko yang terkait dengan aspek dan dampak yang diidentifikasi. Prioritaskan risiko untuk menentukan fokus implementasi dan tindakan korektif. Selanjutnya tetapkan kriteria untuk mengukur kinerja dalam mengelola aspek dan dampak tanggung jawab sosial. Contoh: Mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan kondisi kerja karyawan.

2. Implementasi Tindakan

Rancang rencana aksi berdasarkan hasil inventaris dan penilaian risiko. Tetapkan langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif. Kemudian implementasikan tindakan tanggung jawab sosial dalam prosedur operasional sehari-hari. Pastikan bahwa seluruh organisasi terlibat dan memiliki pemahaman yang jelas tentang tanggung jawab sosial.

Kemudian tentukan indikator kinerja untuk mengukur kemajuan dan dampak dari tindakan yang diimplementasikan, serta bentuk sistem pemantauan untuk memonitor implementasi dan mengidentifikasi area perbaikan.

3. Komunikasi Pemangku Kepentingan

Tentukan dan identifikasi semua pihak yang terlibat atau terpengaruh oleh tanggung jawab sosial organisasi. Pemangku kepentingan dapat mencakup karyawan, pelanggan, pemasok, komunitas lokal, dan regulator.

Kemudian rancang strategi komunikasi yang efektif untuk berinteraksi dengan pemangku kepentingan. Tetapkan cara-cara untuk menyampaikan informasi mengenai kebijakan dan tindakan tanggung jawab sosial.

Selanjutnya terapkan keterbukaan dan transparansi dalam komunikasi mengenai tanggung jawab sosial. Bagikan informasi tentang pencapaian, tantangan, dan rencana masa depan.

Dengan merinci setiap langkah ini dan memastikan keterlibatan penuh dari semua tingkat organisasi, implementasi ISO 26000 dapat menjadi sukses dan membawa dampak positif pada tanggung jawab sosial organisasi.

 

Kesimpulan

Dengan mengedepankan prinsip-prinsip ISO 26000, organisasi dapat meningkatkan reputasi mereka, memotong risiko, dan menciptakan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan. Implementasi yang berkesinambungan akan memberikan manfaat jangka panjang, memperkuat kinerja bisnis, dan mendorong inovasi yang berkelanjutan.

ISO 26000 bukan hanya sekadar panduan, namun juga panggilan untuk menjadikan tanggung jawab sosial sebagai pondasi yang tak terpisahkan dari bisnis modern. Dengan menerapkan upaya ini, organisasi tidak hanya berkembang secara berkelanjutan tetapi juga membangun dunia yang lebih baik. Mari terapkan standar ini untuk membentuk masa depan yang bertanggung jawab dan lingkungan berkelanjutan.

5/5 - (1 vote)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *