Terdapat sebuah berita yang memuat bahwa produk makanan Indonesia yang ditolak masuk Amerika Serikat mencapai 70% karena dianggap kurang higienis. Hal ini sungguh miris, karena sebenarnya masalah ini dapat dihindari dengan menerapkan langkah-langkah kontrol yang baik. Salah satunya adalah dengan menerapkan ISO 22000.
ISO 22000 merupakan standar yang awalnya dikeluarkan oleh International Organization for Standardization pada tahun 2005, yang berkaitan dengan masalah food safety. Sebuah versi baru ISO 22000 telah diterbitkan pada Juni 2018 menggantikan standar sebelumnya. Standar ini ditujukan kepada organisasi-organisasi yang berada dalam rantai makanan, supaya terdapat standar internasional yang harmonis.
Standar ini merupakan kombinasi dari elemen-elemen yang menjamin food safety dalam seluruh poin di rantai makanan:
- adanya prequisite programs (PRP) yang merupakan kondisi dasar dan aktivitas yang dibutuhkan untuk menjaga lingkungan yang higienis, baik dalam organisasi maupun rantai makanan
- identifikasi dan kontrol dari bahaya food safety, serta penentuan level risiko yang dapat diterima
- adanya rencana HAACP, termasuk identifikasi dan monitor critical control points, yakni langkah proses dimana kontrol dapat diaplikasikan untuk mencegah/mengeliminasi bahaya food safety, atau menguranginya hingga level yang dapat diterima
- mengelola produk makanan yang berpotensi bahaya, dan menjamin supaya tidak masuk ke dalam rantai makanan
- membentuk tim yang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas seperti hazard analysis, memilih langkah kontrol, membuat PRP, dan merancang audit internal
- informasi dan karakteristik yang dibutuhkan baik untuk bahan baku dan produk akhir untuk menjamin bahwa analisa hazard yang tepat dapat dilakukan
- adanya rencana komunikasi dengan pihak eksternal, seperti supplier, pelanggan dan regulator, dalam rangka menjamin bahwa informasi food safety tersedia untuk semuanya.
Tujuan ISO 22000
Lalu, apa saja manfaat yang diperoleh organisasi jika mengimplementasikan ISO?
- meningkatkan proses internal secara berkesinambungan yang dibutuhkan untuk menyediakan makanan yang aman secara konsisten
- memberikan suatu kepercayaan diri pada organisasi dan manajemen bahwa praktik dan prosedur yang dilakukan sudah berjalan dengan baik dan efektif.
- memberikan kepercayaan bagi pelanggan juga stakeholder yang lain bahwa organisasi memberikan produk makanan yang aman, dan mengontrol bahaya dan risiko yang timbul dari produk makanan tersebut
- melakukan peningkatan kinerja secara berkesinambungan, dimana sistem manajemen food safety ini selalu dikaji dan update, sehingga seluruh aktivitas yang terkait dengannya berjalan secara optimal dan efektif
- menjamin kontrol yang cukup di seluruh tahapan supply chain demi menghindari bahaya dalam food safety
- meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena memperoleh training mengenai standar-standar yang diterapkan dalam ISO 22000
- menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan, supplier, hingga regulator
ISO 22000, Untuk Siapa?
ISO 22000 ini bisa diimplementasikan oleh organisasi mana saja, baik besar maupun kecil. Yang jelas, menerapkan ISO 22000 sebagai standar food safety memberikan keunggulan bagi organisasi Anda, karena tuntutan pelanggan mengenai food safety semakin tinggi.
Jika organisasi Anda bergerak di industri makanan, mengimplementasikan ISO 22000 akan menjadi keunggulan yang besar. Berikut ini adalah daftar organisasi yang mungkin dapat mempertimbangkan penerapan ISO 22000:
- produsen produk pertanian
- pabrik makanan
- processor
- outlet makanan
- ritel
- penyedia jasa
- operator transportasi bahan makanan
- pabrik perlengkapan
- pabrik biokimia
- pabrik kemasan
Di Indonesia, produsen yang terkait dengan food safety sangatlah banyak. Bagi produsen yang tujuannya ekspor, ISO 22000 semakin penting lagi. Penerapan ISO 22000 diharapkan dapat menjamin kualitas proses dan produk, sehingga nantinya meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di mata dunia.
sumber : managementfile.com
Leave a Reply